Penulis Widian
Buta Aksara Moral adalah virus yang mematikan

Buta adalah kondisi ketika seseorang tidak bisa melihat, baik pada satu mata (buta parsial) maupun kedua mata (buta menyeluruh). Dalam keadaan buta lingkungan sekitar terasa gelap dan hitam. Seorang yang buta tidak bisa menyaksikan kondisi di sekitarnya, baik yang indah dan menyenangkan maupun yang kotor dan tidak menyenangkan.

Orang buta tidak bisa menggunakan matanya untuk menilai keadaan yang ada di sekitarnya.Ternyata ada banyak jenis kebutaan yang terjadi dilihat di sekitar kita. Buta mata ditandai dengan tidak mampunya mata melihat sesuatu. Ketidakmampuannya melihat menjadikan ia tidak mampu memahami fenomena alam yang ada di sekitarnya. Buta Aksara ditandai dengan tidak mampunya seseorang memahami pesan aksara atau kata. Ada lagi, Buta Aksara Moral.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia moral diartikan sebagai (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak; budi pekerti; susila. Kebutaan aksara moral adalah jenis penyakit yang paling membahayakan. Ia tidak mampu membaca simbol-simbol moral.

Ia gagal memahami nilai-nilai moral. Akibatnya, sikap hidup dan perilakunya dapat menciderai nilai moral yang sudah dibangun di masyarakat. Buta aksara Moral adalah Virus yang sangat berbahaya. Ia menyerang bagian yang paling mendasar dalam diri manusia yaitu Nurani. Moral sebagai kebutuhan dasar kehidupan sosial harus tumbuh sehat. Jika nilai moral sudah sakit maka akan berdampak pada rusaknya masyarakat. Contoh nyata sakitnya moral terjadi pada masyarakat pra Dakwah Rasulullah saw. Makkah menjadi tempat yang cacat moral. Kelompok kuat menindas yang lemah. Perjudian merajalela. Mabuk-mabukan mentradisi.

Dengan rusaknya moral menjadikan masyarakat Makkah tidak bisa menggunakan akal sehatnya. Sehingga membunuh bayi perempuan adalah suatu hal yang lumrah. Bayi perempuan dianggap sebagai aib keluarga. Padahal kesempatan hidup adalah hak bagi semua manusia. Tidak terkecuali, bagi seoarang bayi perempuan. Puncaknya, Penolakan mereka terhadap risalah Islam. Ajaran yang bisa mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Atas kebodohan itulah masyarakat Makkah pada saat itu disebut dengan julukan Jahiliyah.

Buta aksara moral adalah biang dari segala kerusakan. Ia tidak hanya merusak tatanan masyarakat, tatanan Gedung fisik. Tetapi ia merusak akal sehat. Manusia yang secara fisik sebagai makhluk sempurna, hilang fungsinya karena butanya akal sehat. Akal yang sejatinya menjadi bahan pertimbangan baik buruk menjadi tidak berfungsi. Akal tidak lagi bisa mengenali simbol-simbol moral . Dampaknya hati nurani menjadi mati.
Jika kita Kembali kepada Agama, ada yang menarik dari dakwah Nabi Muhammad SAW, Beliau adalah sosok yang dimenangkan oleh Allah untuk melakukan reformasi moral. Masyarakat Makkah yang jahiliyah menjadi berperadaba, Penyakit-penyakit moral hilang. Masyarakat tumbuh kuat karena ikatan iman. Kekuatannya melebihi ikatan persaudaraan nasab, Puncaknya Allah sempurnakan nikmat itu dengan diturunkannya surah al maidah ayat 6. Pesan singkat dari beliau

”Sesungguhnya aku diutus di muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak manusia.”

Kiranya nilai agama menjadi solusi yang relevan dan sudah teruji 15 abab yang lalu. Islam adalah obat mujarab mengobati buta aksara moral di masyarakat. Dimulai dari menjadikan islam sebagai pedoman hidup. Mengawali dari diri sendiri. Dari hal-hal sederhana. Dan dilakukan mulai hari ini.

Penuliis -Widian