Guru adalah tonggak keberhasilan bejalar di kelas. Ia bisa menjadi inspirasi bagi siswanya, bisa juga menjadi pemicu kemalasan di kelas. Guru Inspiratif tentu akan menjadikan kelas menjadi menarik dan nyaman untuk belajar siswa. maka, skill dan kemampuan harus terus diasah dan disegarkan.
Tepatnya tanggal 25 Mei 2019, Mugaru memulai catatan awal sejarahnya di program Wisuda Tahfidz. Kegiatan ini dimotori oleh guru-guru al-Quran Mugaru. Kegiatan yang diharapkan bisa menumbuh suburkan semangat menghafal al-Quran di kalangan siswa-siswi Mugaru. Wisuda yang diikuti oleh tiga puluh dua Wisudawan/wati ini menjadi semakin bermakna, karena disaksikan langsung oleh para orang tua wisudawan/wati.
Sesi yang paling menegangkan adalah ketika para orang tua diberikan kesempatan untuk menguji secara langung para wisudawan. Karena memang begitu sakral, tidak sedikit wisudawan menjawab dengan suara sedikit gemetar. Ada juga yang sempat tertukar ayatnya. Namun semangat pantang menyerah untuk menyelesaikan soal, akhirnyaa terjawab juga semua soal yang dilontarkan para orang tua.
Jika ingin menghafal al-Quran, kuncinya adalah DIPOKSO. Inilah kalimat sakti yang mampu menggerakkan siapapun untuk bisa menghafal al-Quran. Karena al-Quran telah Allah jadikan mudah untuk dihafalkan. Bahkan oleh orang-orang memiliki keterbatasan sekalipun. Tinggal dipokso, untuk mengeluarkan potensinya.
Tahfidz al-Quran memang harus dilakukan dengan mempersiapkan lingkungannya yang kondusif. “kalau lingkungannya mendukung, banyak yang menghafal al-Quran, tentu yang disekitarnya akan terbawa untuk ikut menghafal al-Quran.”Tutur Agus Widiyanto yang menjadi panitia kegiatan Wisuda Tahfiz di Mugaru.