Haruskah Pemimpin berbadan Kuat ?
KEGIATAN LOMBA BASKET CLASS MEETING

smpmugaru.sch.id -Pemimpin dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti orang yang memimpin. Pemimpin adalah sosok sentral dari sebuah komunitas. Ia memiliki wewenang untuk melakukan berbagai hal terhadap apa yang dipimpinnya. Ia pun sekaligus bertanggung jawab terhadap konsekuensinya.

Dalah hadits Riwayat al Bukhari disampaikan bahwa setiap orang adalah pemimpin, dan mereka akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya juga. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya. Sungguh setiap orang  adalah pemimpin atas dirinya dan akan dimintai pertanggungjawabannya.

Karena besarnya tanggungjawab yang dipikulnya, maka pemimpin harus kuat, jasmani maupun ruhani. Lalu bagaimana menjadikan keduanya tumbuh sehat dan kuat ? Jasmani yang kuat bisa didapatkan dengan cara berolahraga. Dengan rutin berolahraga akan melatih otot-otot tubuh agar terus bergerak. Gerak yang dilakukan tubuh akan bereaksi melakukan pembakaran lemak di dalam tubuh dan mengeluarkan racun-racun lewat keringat yang keluar saat kita berolahraga. Selain itu, pola hidup sehat juga harus diperhatikan. Istirahat secara teratur, menjalankan pola makan sehat akan mendukung jasmani tumbuh sehat dan kuat. Ternyata Agama kita mengatur tata istirahat lho.

QS an Naba’ 78: 10-11 Allah menyampaikan,” Dan Kami (Allah) jadikan malam untuk beristirahat. Dan Allah jadikan siang untuk beraktivitas dunia (bekerja).

Selain itu, pola makan sehat juga diajarkan di surah

QS. Al Baqarah 2: 168. “Wahai sekalian manusia, makanlah apa-apa yang ada di bumi segala sesuatu yang halal lagi baik (bagi Kesehatan).

Lalu, bagaimana menjadikan ruhani agar tumbuh sehat. Ruhani bisa dilatih dengan cara memperbanyak syukur (berterima kasih) kepada Allah. Dialah yang mencukupkan segala kebutuhan manusia. Bahkan, kebutuhan yang tidak diminta oleh manusiapun, Allah mencukupinya. contoh, manusia sangat membutuhkan nafas yang lancer. Tanpa nafas manusia bisa mati. Berhentinya detak jantung akan berakifat fatal bagi manusia. Dan tidak ada manusia yang akan sanggup untuk meminta kepada Allah agar jantungnya tetap berdetak. Namun, Allah tetap menjaga jantung kita tetap bekerja. Dengan bersyukur hati akan tenang dan Bahagia. Manusia yang bersyukur akan termotivasi untuk terus melakukan kebaikan. Ia akan beribadah sebaik mungkin. Karena ia ingin memberikan respon terbaik kepada Dzat yang maha baik yaitu Allah Subhanahu wata’ala.

Tubuh yang sehat desertai ruhani yang sehat akan berpotensi untuk melakukan banyak kebaikan. Jika diibaratkan mobil. Jasmani adalah rangka mobil beserta mesinnya. Dan Ruhani adalah bensin yang bisa menggerakkan mobil. Mobil tidak bisa bergerak tanpa bensin. Bensin pun kurang bermanfaat jika tidak ada mobil. Kolaborasi mobil dan bensin akan menghasilkan gerak. Lalu bagaimana agar mobil bergerak ke arah yang baik ? disinilah dibutuhkan pengemudi. Pengemudi yang dimaksud disini adalah rasa syukur. Ia akan berfungsi menggerakkan tubuh dan  seluruh potensi yang ada bersamanya.

Manusia memiliki kesempurnaan penciptaan. Ia dihadirkan di dunia untuk menjadi seorang pemimpin. Maka ia harus tampil sebagai pemimpin yang tangguh. Ia disiapkan untuk menyelesaikan masalah-masalah di bumi. Sehingga jasmani dan ruhaninya harus tumbuh kuat. Pemimpin yang kuat akan berpotensi melakukan banyak kebaikan dan menyelesaikan banyak masalah. Dan ia akan mendapatkan porsi cinta yang lebih banyak dari Allah Subhanahu wata’ala.  Pesan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyampaikan,

Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan.

 

penulis – (Widian)